Kata kata kopi terbaru 2018


Ada Banyak Caraku Untuk Menanti Kedatanganmu Tanpa Rasa Bosan, Duduk Manis Sembari Kunikmati Kopiku Dengan Perlahan
Ada Dunia Yang Tersaji Dihadapanmu Sedangkan Secangkir Kopi Yang Tersaji Dihadapanku
Ada Gula Yang Kelelahan Meminta Telinga Disecangkir Kopi Pagi Ini, Bersanding Pahit Menumpuk Keluhan, Protes Manis Yang Tak Didengarkan
Adakalanya Pagi Terasa Sepi, Kopi Pun Tak Sanggup Menghangatkan, Dingin Begitu Menusuk, Pada Sebuah Kepergian.
Aku Ingin Menjadi Biji Kopi, Yang Hancur Lalu Di Seduh Air Mata Untuk Kau Nikmati Bersama Pasanganmu
Aku Mencari Cari Bayangmu Di Secangkir Kopi Pagiku……. Kamu….Apakah Kamu Mengerti Dan Peka..Bahwa Aku Menantimu
Awali Hari Dengan Secangkir Kopi
Baiklah,.. Pagi Ini Satu Cangkir Kopi Rasa Vanila Biar Pahitnya Kenangan, Tidak Kembali Membuka Luka, Dan Tertinggal Disitu Selamanya
Barangkali Tuhan Menciptakan Kopi Agar Kita Semua Bisa Berkawan
Begitu Sederhana Rindu Kali Ini; Diterbangkan Harum Kopi, Melekat Indah Di Lembut Pipimu, Lalu Mewarnai Detik Waktu.
Bulan Purnama, Bintang Di Setiap Sudut Langit, Secangkir Kopi, Kejanggalan Hati, Merindukan Sesuatu Yang Super Sulit Untuk Di Atasi. Yaitu Kamu
Cinta Dimulai Dari Diri-Sendiri Dan Imajinasi Dimulai Dari Secangkir Kopi
Cinta Itu Kayak Kopi Panas Paing Enak Diminum Saat Panas Tapi Risikonya Cepet Dingin, Tapi Kalau Diminum Pelan-Pelan Risikonya Jadi Cepat Dingin
Cinta Itu Seperti Kopi, Sempurna Karena Rasanya Pahit
Cintalah Penyebab Retakan-Retakan Waktu, Saat Hati Patah; Malam Jadi Sajak Sepi, Siang Jadi Sajak Gundah, Dan Pagi Menjadi Resah Dalam Kopi
Cuma Segelas Kopi Yang Bercerita Kepadaku Bahwa Yang Hitam Tak Selalu Kotor Dan Yang Pahit Tak Selalu Menyedihkan
‪Cuma Segelas Kopi Yang Dari Cara Penakarannya Secara Tidak Langsung Merefleksikan Kehidupan Si Peminumnya.
‪‎Cuma Segelas Kopi Yg Bercerita Kepadaku Bahwa Yg Hitam Tak Slalu Kotor Dan Yg Pahit Tak Slalu Menyedihkan
Dan Kembali Siang Jadi Kenangan Mendung Mulai Berawan. Perjalananpun Kembali Dilanjutkan Bersama Kopi Dibotol Air Mineral
Dan Kopi Tak Pernah Memilih Siapa Yang Layak Menikmatinya. Karna Dihadapan Kopi Kita Semua Sama.
Dari Secangkir Kopi Dingin, Dari Sepi Yang Masih Penuh Cinta.. Aku Dan Rindu Saling Diam Menghayati Kesunyian.
Dengan Secangkir Kopi Ku Kecup Hangatmu, Menghapus Pahitmu Dengan Hitamku, Dengan Tawa Kau Aduk Rasaku, Dengan Tak Sengaja Aku Menyukaimu
Denganmu, Patah Hati Adalah Sarapan Ku Setiap Pagi Sambil Ditemani Kopi Yg Kuseduh Dngan Air Mata Ku Sendiri
Di Kopi Kesekian, Rindu Datang Berulang. Kenangan Nampak Di Pandangan. Seakan Nyata, Meski Sebenarnya Fana Yang Ingin Dinyatakan
Di Pagi Yg Paling Peluh, Ada Rindu Tanpa Mengeluh, Secangkir Kopipun Telah Terseduh, Menikmati Pagi Minggu Tanpa Kamu
Di Secangkir Kopi Ku Malam Ini,Ada Namamu,Dan Kemudian Aku Tersenyum,Bukan Cuma Di Kopi,Dihatiku Pun Kamu Selalu Ada
Di Tepi Cangkir, Rindu Bejatuhan Menjelma Butir Ampas Kopi. Tak Sempat Kuminum, Tapi Aromanya Sungguh Sangat Bisa Kucium
Dibuat Rindu Meradang, Pagi Tenggelamkan Satu Persatu Kenangan Kedasar Kopiku, Kusesap Perlahan Penuh Harapan
Dihangatnya Kebersamaan,Ada Pahitnya Kecemburuan Mengaduk Rindu Dengan Lembut Penuh Kasih Sayang Itulah Cinta Disegelas Racikan Kopi
Dihangatnya Kerinduan,Ada Pahitnya Kecemburuan,Lalu Ku Mengaduknya Semua Penuh Kasih Sayang,Itulah Cinta Dalam Racikan Secangkir Kopi
Habis Minum Kopi Langsung Minum Jamu, Dunia Ini Tak Akan Indah Tanpa Kamu
Hanya Secangkir Kopi Yang Menyajikan Rasa Manis, Bukan Janji Janji Dari Bibir Yang Terlihat Manis
Hanya Secangkir Kopi Yang Menyajikan Rasa Manis, Bukan Janji-Jani Dari Bibir Yang Terlihat Manis
Hariku Biasa, Secangkir Kopi Dan Senyumulah Yang Membuat Hariku Istimewa
Hidup Akan Mengikis Apa Saja Yang Diam, Seperti Secangkir Kopi Yang Perlahan Akan Habis Ketika Diminum
Ijinkan Ku Seduh Kerapuhanmu Dalam Cangkir Sepiku, Akan Ku Sajikan Hangat Senyum Untuk Mengaduk Murung Di Wajah Manismu
Inilah Pagi.. Dimana Langit Tertutup Awan Putih Pekat Seperti Kopi Yang Di Aduk Kemudian Mendingin Dengan Sendirinya
Inilah Pagi…. Dimana Langit Tertutup Awan Putih Pekat Seperti Kopi Yang Diaduk Kemudian Mendingin Dengan Sendirinya
Jadi, Yg Namanya Pahit Pada Rasa Kopi Itu Memang Tak Sepahit Harapan Yg Pernah Dijanjikan Namun Tiada Prnah Diwujudkan. Kopi Tak Sepahit Itu
Jadilah Seperti Kopi Pagi Ini. Walau Sendiri, Namun Memberi Ketenangan Dan Inspirasi Tanpa Henti.
Jangan Terburu-Buru Dalam Menjalani Sesuatu Nikmati Saja Apa Yang Ada, Seperti Halnya Meminum Kopi.
Jika Mengharum Aromanya Saja Bisa Mengalihkan Masa Laluku, Tentu Dg Menikmati Setiap Sesapan Dibibir Cangir Kopi Mampu Membangkitkan Masa Depanku
Jika Pahitnya Kopi Saja Engkau Tak Kuasa Menahannya, Lantas Bagaimana Aku Bisa Yakin Bahwa Kau Akan Menetralkan Masalaluku Yang Cukup Pahit?
Kalau Hanya Mau Berteduh Lalu Pergi Jangan Kemari Hati Ini Bukan Warung Kopi
Kamu Adalah Impian Yg Pernah Aku Bayangkan, Meski Hanya Dengan Seduhan Kopi Hitam Yang Pernah Gagal Kau Sajikan. Yang Ada Tinggallah Cerita
Kamu Seprti Bubuk Kopi : Membuat Mata Enggan Terpejam, Tapi Kita Tak Akan Pernah Bersatu Karena Aku Adalah Air Dingin Yang Sulit Melarutkanmu
Kata Rayuanmu Semanis Secangkir Kopi Dipagi Hari
Kau Tinggalkan Secangkir Kopi Yang Masih Panas Saat Rinduku Semakin Membara. Lihatlah…. Kepulan Asapnya Pun Seolah Mengikutimu Pula
Kelak Kita Akan Menikmati Secangkir Kopi, Di Kedai Yang Sama, Di Meja Yang Sama. Namun Dengan Rasa Dan Aroma Yang Berbeda.
Ketahuilah Orang Yang Tidak Suka Dengan Kopi Perlu Di Pertanyakan Kewarga Negaraannya Atau Bisa Juga Kemanusiaan Nya
Ketika Kopi Menjadi Sahabat Sejati, Pagi Bukan Lagi Sebuah Misteri. Seperti Kamu Yang Slalu Ada Di Hati, Slalu Mengisi Hari-Hari.
Ketika Malam Tampak Suntuk, Ketika Rintik Hujan Mulai Turun, Sungguh Kini Hanya Kopi Yang Menemani Syahdu Panjang Dari Malam Yang Mengadu
Kopi Dan Kamu, Bagai Pagi Dan Mentari, Rindu Yang Makin Menjadi Dalam Setiap Tegukan, Datang Dengan Pasti Setiap Hari.
Kopi Di Cangkirku Biasa Biasa Saja, Berwarna Hitam Se Hitam Hitamnya, Tersesap Pahit Se Pahit Pahitnya, Berrasa Nikmat Se Nikmat Nikmatnya
Kopi Pagi Ini Mengajarkanku Bahwa Pertemana Selalu Indah Dan Manis Walau Hanya Sesaat
Kopi Pagi Ini Terasa Hambar, Seperti Rindu Ku Yang Tak Pernah Pudar. Namun Sayang Kamu Tak Pernah Sadar, Bahwa Aku Ingin Bertemu Sebentar
Kopi Pagiku Berbisik : Some People Create Enemies Out Of Strangers To Provide Direction For Their Internal Misery. Aku Bengong
Kopi Pertama Di Bulan Maret. Pahit, Seperti Ketakutan-Ketakutan Yg Menyertai Hubungan Yg Baru. Manis, Seperti Melaluinya Tanpa Ragu.
Kopi Pertama Hari Ini. Gelap, Hangat, Tidak Ingin Habis. Seperti Hening Yang Kita Bagi, Tiap Perjalanan Pulang Ke Rumahmu.
Kopi Pertama Hari Ini. Manis, Membekas, Bikin Deg-Degan. Seperti Dua Orang Yang Saling Menemukan, Satu Sama Lain.
Kopi Pertama Hari Ini. Pahit, Gelap, Dan Harum. Seperti Dakocan Yg Baru Keluar Dari Segentong Parfum.
Kopi Pertama Hari Ini. Pahit, Gelap, Dan Harum. Seperti Rasa Penasaran Yang Terlalu Cepat Selesai.
Kopi Pertama Hari Ini. Pahit, Gelap, Dan Terpendam. Seperti Sepasang Kekasih Yang Sudah Lama Saling Bosan.
Kopi Pertama Pagi Ini. Dingin. Seperti Ditinggalkan Orang Yang Tepat, Karena Sibuk Mencoba Yg Lain Di Saat Bersamaan.
Kopi Pertama Pagi Ini. Hangat, Pekat, Tenang. Seperti Dua Orang Kesepian Yang Saling Meramaikan.
Kopi Pertama Pagi Ini. Harum, Hitam. Seperti Aromamu, Di Pertemuan Kita Yang Tak Sengaja, Pada Malam Yang Tak Biasa.
Kopi Pertama Pagi Ini. Hitam, Pahit, Dan Penuh Ampas. Seperti Penolakan Yang Tidak Tega Untuk Disampaikan.
Kopi Pertama Pagi Ini. Hitam. Seperti Siluet Wajahmu Yg Tertidur Di Bahuku, Pada Sebuah Perjalanan.
Kopi Pertama Pagi Ini. Manis, Hangat, Pekat. Seperti Dua Orang Yang Garis Hidupnya Bersinggungan, Oleh Sebuah Kebetulan.
Kopi Pertama Pagi Ini. Manis, Harum, Hangat. Seperti Tidak Sengaja Melamunkanmu Di Tengah Perjalanan.
Kopi Pertama Pagi Ini. Manis, Seperti Pertemuan Setelah Penantian Panjang. Pahit, Seperti Perpisahan Yang Terlalu Terburu-Buru.
Kopi Pertama Pagi Ini. Pahit, Manis, Hangat. Seperti Dua Orang Yg Bertemu Di Saat Yang Salah, Lalu Saling Melewatkan.
Kopi Pertama Pagi Ini. Pahit. Seperti Dua Orang Yang Terlambat Dipertemukan, Lalu Sama-Sama Saling Melewatkan.
Kopi Pertama Pagi Ini. Pahit-Manis. Seperti Kata Sayang Terakhir Dari Dua Orang Yang Saling Berpisah Jalan.
Kopi Pertama Pagi Ini. Perlahan Terasa Manis. Seperti Rindu Yang Muncul Tanpa Dipaksa, Semakin Hari Semakin Pekat.
Kopi Pertama Pagi Ini. Sehitam Pupil Mata Dua Orang Yg Tidak Sengaja Beradu. Semanis Senyum Yg Menyusul Sesudahnya, Tanpa Aba-Aba.
Kopi Pertama Pagi Ini. Semakin Pahit Diteguk. Seperti Kangen Yg Semakin Tidak Tuntas, Semakin Menyebalkan.
Kopi Pertama Pagi Ini. Terlalu Manis. Seperti Dua Orang Yg Sedang Melakukan Pendekatan, Dengan Penuh Kepalsuan.
Kopi Siang Ini, Sepahit Cinta Yang Terlalu Kerdil Untuk Dianggap
Kopiku Tak Pernah Butuh Gula. Ia Hanya Butuh Manisnya Janji Masa Lalumu. Sekarang? Hanya Ampas Yang Tersisa. Pahit Dan Sakit.
Ku Nikmati Kopi Ber Aroma Masalalu Di Temani Kripik Singkong Memandangi Matahari Pagi Yg Semakin Angkuh Kala Siang Hari
Kubiarkan Aroma Kopi Tersapu Angin, Menjadi Dingin Lalu Mengendap Segala Ingin. Hingga Nanti Berganti Musim.
Kuhirup Kopi Hangat Yang Telah Mengajariku Berpikir Sehat Jika Kau Benar Benar Cinta Dan Sayang Kau Tak Akan Lupa Dimana Harus Pulang
Kurang Atau Lebih Setiap Rejeki Harus Dirayakan Dengan Secangir Kopi
Kuseduh Kopi Bersama Sejuk Embun Dipelukan, Berharap Bersulang Kenikmatan Dan Mengendapkan Ampas Rindu Dalam Ingatan
Langit Malam Yang Gelap, Seperti Rasa Khawatir. Melarutkannya Bersama Lelap, Untuk Terbangun Pada Keadaan Terang Dan Kabar Darimu Hadir
Lengkap Sudah Ketika Langit Mendung Menyapa
Lupakan Aku, Katamu. Bagaimana Bisa? Sedang Pahit Kopimu Yang Kautinggalkan Di Kelu Bibirku: Merasuk Ke Dasar Jiwaku.
Malam Ini Masih Berteman Kopi, Berhkayal, Bernostalgia Dan Berlagak Seolah Tangguh Walau Nyata Hati Rapuh
Malam Makin Menampakan Gelapnya. Bintang Selalu Menemani Nya. Imajinasi Liarku Makin Menjadi, Karena Secangkir Kopi Telah Tersaji.
Marabahaya Jadi Santapan Sehari-Hari, Risiko Tak Ubahnya Secangkir Kopi Dipagi Hari
Menatap Langit-Langit. Menikmati Secangkir Kopi Pagi Di Sela-Sela Awan Kelabu, Dan Kubiarkan Diri, Kembali Dipasung Mimpi Tentangmu.
Mengaduk Kopi, Mengadu Sepi. Berkisah Lagi Tentang Patah Hati, Semoga Pelukanmu Kelak Akan Melengkapi
Menyeduh Kopi Dengan Air Mata Yang Cukup Panas, Menghasilkan Kepulan Masa Lalu Dari Manisnya Kenangan, Pahitnya Ditinggalkan
Pada Sajak Aku Bercerita Tentang Indahnya Cinta, Tapi Pada Ampas Kopi Ku Mengadu Tentang Perihnya Rasa Rindujika Secangkir Kopi Ini Jadi Yang Terakhir Malam Ini, Biar Senyummu Kuaduk Di Dalamnya. Maka Kan Kunikmati Sampai Kopi Berikutnya, Esok Pagi
Pada Sendok Yang Beradu Di Dinding Gelas, Tersaji Kopi Untuk Hadirmu Yang Kian Menjauh.. ‪#‎LanjutNgopi
Pagi Ini Kubuat Dari Kopi Panas Dan Rasa Cemas. Untuk Bisa Kunikmati Perlahan, Dan Menjaga Bahagia Untuk Tidak Hilang Bergegas.
Pagi Yg Nikmat Dengan Hangatnya Mentari; Lagi Rasa Rindu & Senyummu Jdi Satu Dlm Secangkir Kopi; Manis Ada Pahit-Pahitnya Sedikit
Pegang Tanganku, Tapi Jangan Terlalu Erat Dan Giring Aku Ke Hadapan Bibirmu #Minum_kopi
Percaya Atau Tidak Itu Terserah Anda!! Bagi Kami Secangkir Kopi Dapat Membuat Hidup Lebih Menyenangkan
Rasa Terlintas Ketika Halusinasi Tak Pernah Lepas. Nikmat Yang Tiada Terbatas Saat Bibir Menyentuh Segelas Kopi Yang Manis
Rimbun Petang Menghadap Sang Malam, Dimana Secangkir Kopi Mengiringiku Menatap Langit Sore Dan Berpulangnya Sang Surya
Sang Surya Tampak Malu-Malu, Hati Yang Berdecak Rindu Yang Ingin Bertemu Bak Kopi Dan Gula Yang Saling Beradu
Satu Cangkir Patah Telinganya, Satu Lagi Retak Bibirnya. Kopi Panas Memang Bisa Saja Melukai Dan Jadikan Kenangan.
Sebelum Detik Mulai Terasa Pahit, Pernah Kupinjam Namamu Untuk Menamai Kopi Racikanku
Secangkir Kopi Dipagi Hari Memberi Sentuhan Hangat Dibibir, Sama Halnya Saat Bertemu KAU Yang Datang Memberi Sentuhan Tepat Di Hati
Secangkir Kopi Tidak Pernah Mengajarkan Kejahatan, Dia Hanya Memberikan Rasa Pahit Dan Manis, Serta Sedikit Efek Samping
Sehangat Kopi Pagi, Biar Kuramu Rindu. Rindu Tentang Aku Yang Berjuang Sendiri, Untuk Menjadikanmu Bagian Dari Sajak Embunku.
Seindah Pagi Dalam Hangat Gelas Kopi, Memulai Hari Dengan Pahit Yg Memikat Hati, Selamat Pagi Pecandu Kopi.
Selamat Pagi Hati Yg Masih Sepi,Enggankah Kau Buka Kembali? Setidaknya Ada Sepotong Sajak Tentang Seseorang & Kopi Dipagi Hari Yg Meramaikan
Sementara Menunggu Kopi Tersaji, Rinduku Resah Sendiri, Mengaisi Embun Pagi, Berharap Menemukan Jejak Dirimu Disela Bebatu
Sementara Menunggu Kopi Tersaji, Rinduku Resah Sendiri, Mengaisi Embun Pagi, Berharap Menemukan Jejak Dirimu Di Sela Bebatu.
Semua Yang Kaurasa Bahagia Sudah Terlewati. Biarkan Terkenang Tanpa Air Mata Berlinang. Langkahkan Kaki, Sambutlah Pagi Dngn Segelas Kopi
Sesungguhnya Dosa Dari Meninggalkan Kopi Dipagi Hari Itu Setara Dengan Menghardik Anak Yatim
Sungguh Letih Orang Yang Hatinya Diperbudak Keinginan, Alangkah Bahagianya Orang Yang Selalu Bersyukur Dalam Segala Keadaan #Lanjut_ngopi
Tak Semua Wanita Terpikat Dengan Ice Cream Dan Coklat, Masih Ada Sebagian Dari Mereka Yang Terpikat Dengan Secangkir Kopi Dan Teh Hangat
Tak Usah Berjanji Akan Selamanya Bisa Bersama Disini,Cukup Temani Aku Minum Kopi Tiap Malam Dan Tetap Bertahan Sesusah Apapun Nanti
Tanpa Ragu Kusesap Kopi Pagi Ini, Karena Hitamnya Serupa Matamu Yang Telah Menenggelamkan Aku Ribuan Kali Ke Dasar Hatimu.
Tentang Hubungan Mungkin Aku Selalu Gagal, Ntah Sampai Kapan Aku Tak Tahu. Yang Jelas Aku Menikmati Secangkir Kopi Setiap Hari Cukup Membuatku Tenang
Terdengar Lirih Bisikanmu Di Antara Bayangmu Seperti Segelas Kopi Hangat Yang Sedang Ku Aduk Pagi Ini
Untuk Malam Yang Makin Larut Untuk Kopi Yang Makin Surut Aku Bersyukur Dia Tersenyum Setiap Harinya Dan Bahagia Dengan Pilihannya Kini
Waktu Adalah Pedang Dan Kopi Adalah Jalan Menuju Kedamaian
Walau Tak Ada Yang Sempurna, Hidup Ini Indah Begini Adanya Sama Seperti Kopi Banyak Yang Menyukainya Walau Pahit
Walau Tak Ada Yang Sempurna, Hidup Ini Indah Seperti Secangkir Kopi Banyak Yang Menyukai Walau Pahit
Wanita? Mungkin Lebih Enak Jika Kita Menikmati Kopi Hangat Malam Ini

0 Response to "Kata kata kopi terbaru 2018"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel